Mahbubah percaya jika peristiwa berdarah itu merupakan kasus pembunuhan berencana, sebab sebelum ibu pelaku meninggal sempat menyampaikan kepada pelaku jika dirinya bermimpi melihat seekor monyet dan lamban laun kepalanya berubah menjadi korban.
Atas mimpi itu, pelaku mengait-ngaitkan dengan kondisi ibunya yang sakit, hingga menuduh korban telah menyantet Ibunya hingga meninggal dan memiliki rencana membunuh korban.
"Nah, saat korban ngelayat ke ibu korban pada saat meninggal, pelaku ini langsung menganiaya korban dengan celurit yang telah disiapkan," tuturnya.
Lebih lanjut, untuk memastikan pembunuhan berencana itu Mahbubah dengan keluarga lainnya menuntut kepada Polres Sampang untuk melakukan reka ulang agar memperjelas jalannya awal mula hingga kejadian tindak pidana terjadi.
"Untuk respon pihak kepolisian baik, semoga reka ulang ini lekas dilakukan agar peristiwa ini jelas dimuka publik," harapnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sukaca membenarkan, tindak pidana pembunuhan itu bermula dari mimpi ibu pelaku, hingga korban nekat dan tega membunuh korban.
Editor : Arif Ardliyanto