Narasumber yang hadir untuk membahas ini adalah Ririn Kadariyah (Government Investment Center), Aria Widyanto (Amartha Fintech), Resya Kania (Women’s World Banking), Diah Yusuf (Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN), Kumjoo Huh (Kyobo Life Insurance).
Dilanjutkan dengan pelatihan virtual dari Yasmin Wirjawan tentang Digital Financial Literacy for MSMEs Sharing Session dan Petty S. Fatimah tentang Leadership for Women Entrepreneurs oleh Wanita Wirausaha Femina.
Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, mengatakan bahwa sangat bagus untuk melihat komitmen dari berbagai negara yang mendukung perempuan mencapai potensi penuh mereka sebagai bagian dari tenaga kerja global.
Pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan melalui UMKM adalah kunci dalam mencapai agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan.
"Seperti yang kita ketahui, UMKM mencakup 90% dari bisnis global, menyerap 60% tenaga kerja dan memberi sumbangsih 50% dari PDB dunia. Pemilihan Batu, Jawa Timur sebagai salah satu tempat pertemuan W20 dikarenakan ada sekitar 14.600 UMKM dimana 60% nya dimiliki/dijalankan oleh perempuan,” bebernya.
Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini menuturkan, untuk meningkatkan kualitas UMKM yang dimiliki oleh perempuan sebagai salah satu cara menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan, maka seluruh elemen dan pemangku kepentingan sebaiknya dapat mendukung UMKM milik Perempuan sebagai bagian dari strategi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi inklusif di saat ini dan di masa depan.
"Kedua, membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung UMKM milik perempuan di seluruh negara G20. dan ketiga, memaksimalkan pemanfaatan platform digital untuk mendukung UMKM milik perempuan,” tuturnya.
Editor : Ali Masduki