Usai Pertemuan Tertutup di Surabaya, Gus Yahya Tegaskan Kepengurusan Lama Berlaku Kembali
Menurut Gus Yahya, pertemuan di kediaman Rais Aam PBNU bukan sekadar agenda formal organisasi, melainkan ruang untuk mempererat hubungan personal antar-pengurus agar tidak ada lagi sekat komunikasi di tubuh PBNU.
“Yang terpenting adalah menjaga persaudaraan. Dinamika itu wajar, tetapi NU selalu punya cara untuk menyelesaikannya dengan musyawarah,” tambahnya.
Silaturahmi tersebut sekaligus menegaskan kembali struktur kepengurusan PBNU tetap berjalan sebagaimana hasil keputusan organisasi. Posisi Ketua Umum PBNU tetap diemban KH Yahya Cholil Staquf, sementara jabatan Sekretaris Jenderal PBNU tetap dipercayakan kepada Saifullah Yusuf.
Pertemuan tertutup ini juga merujuk pada surat undangan silaturahmi bernomor 4962/PB.01/A.I.01.0899/12/2025. Surat tersebut ditandatangani Rais Syuriyah PBNU KH Muhibbul Aman Aly, Katib PBNU Ahmad Nadhif, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Faisal Saimima.
Dengan berlangsungnya pertemuan ini, PBNU menegaskan komitmen untuk kembali fokus menjalankan agenda keumatan, kebangsaan, dan keagamaan, tanpa lagi dibayangi persoalan internal yang sempat mencuat sebelumnya.
Editor : Arif Ardliyanto