Bangunan berikutnya adalah Sinom yang biasa dipakai masyarakat di bawah mereka yang tinggal di bangunan berjoglo. Dan Srotong yang jadi rumah bagi masyarakat di tingkatan paling rendah.
Perbedaan bangunan ini tampak jelas dari bahan yang digunakan. Joglo misalnya, seluruhnya terbuah dari bahan kayu jati yang kokoh. Sedang Srotong dari bahan kayu jati dan campuran kayu jenis lainnya.
Sementara Srotong adalah bangunan persegi yang dikelilingi penutup berupa gedeg, yaitu dinding dari anyaman bambu. Melengkapi rumah tradisional Jawa ini ada pula pawon, langgar, kandang sapi, serta lumbung padi.
“Dulu penempatan kandang sapi atau kebo untuk mengolah sawah ini ada di sisi kiri rumah,” ungkap Suryani, pengelola warung.
Editor : Ali Masduki