get app
inews
Aa Read Next : Asah Potensi Anak dengan Metode Montessori, Inovasi Pendidikan yang Fokus pada Kemandirian

Surabaya Montessori School Jadi Favorit, Ternyata Ini Jawabannya

Sabtu, 07 September 2024 | 19:22 WIB
header img
Surabaya Montessori School menampilkan kreativitas para siswa dalam panggung seni Open House 2024 Challenge Your Limits. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Surabaya Montessori School hingga saat ini masih jadi salah satu sekolah favorit di Surabaya Timur. Peserta didik mulai jenjang Toddler, Playgroup/PAUD, Kindergarten/TK, hingga Primary/SD terus bertumbuh setiap tahunnya.

Lantas apa yang membuat para orangtua kepincut untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah favorit Surabaya Timur tersebut. Kepala Sekolah Play Group Surabaya Montessori School, Hestika Damayanti S.Pd, mengungkapkan bahwa Surabaya Montessori School merupakan pioner yang menggunakan metode Montessori di Surabaya.

Metode belajar individual learning atau pembelajaran individual adalah pembelajaran yang melibatkan setiap siswa secara aktif dalam proses belajarnya. Dalam pembelajaran individual, siswa memiliki otonomi untuk menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

"Jadi bukan belajar secara classical tapi belajarnya secara individual. Setiap anak itu unik, setiap anak itu punya kemampuan berbeda," ungkapnya disela-sela Open House 2024 Challenge Your Limits, Sabtu (7/9/2024).

Peserta didik sesuai dengan perkembangan anak-ananya. Di Play Group misalnya, ada yang sudah bisa berhitung. Ada juga yang masih suka main-main, sehingga treatmentnya berbeda untuk setiap siswa.

Anak yang sudah mampu secara akademik maka akan mendapatkan pembelajaran yang lebih dibandingkan dengan yang masih senang bermain. 

"Anak-anak bermainnya bebas. Semuanya main dengan material yang sudah disediakan oleh Montessori di dalam kelas. Tapi bermainnya harus sesuai dengan aturan Montessori," kata guru yang akrab dipanggil Miss Hesti. 

Dalam proses belajar, peserta didik mempelajari hal-hal yang kongkrit terlebih dulu, baru kemudian ke abstrak atau lembar kerja sesuai dengan kemampuan siswa. Ia menegaskan bahwa dalam bermain ada nilai pembelajaran di dalamnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut